Selasa, 21 April 2015

101 Ide Bisnis tanpa Kantor




Mencari Peluang dari Sudut Ruang Rumah Anda
Penulis : Sulistyawati N


Sesuai dengan judul buku nya yaitu 101 Ide Bisnis tanpa Kantor, buku ini meceritakan dan memberi penjelasan yang lebih luas tentang bisnis rumahan yang bisa dilakukan  oleh Ibu Rumah Tangga, Ayah, Mahasiswa/i, dan bahkan Karyawan sekalipun dapat melakukan bisnis ini sesuai dengan skill dan kemampuan yang dimilikinya. Buku ini juga terdapat 6 (enam) bab yaitu BAB 1 Rumahku Kantorku, BAB 2 Menemukan Ide Bisnis dari dalam rumah dan Sekitarnya, BAB 3 Membuat Perecanaan Bisnis, BAB 4 Menjalankan Usaha, BAB 5 Memasarkan Produk, dan BAB 6 Profil Bunda yang Berbisnis dari Rumah.
Setiap BAB menjelaskan hal-hal yang sangat menarik dan mudah dipahami sehingga para pembaca khususnya saya merasa sangat termotivasi untuk menjalankan ide-ide bisnis yang telah dijelaskan dalam buku tersebut.
Seperti halnya yang dijelaskan penulis pada BAB 2 banyak ide-ide bisnis yang terdapat pada daerah sekitar rumah kita yang bisa kita manfaatkan sebagai bisnis rumahan seperti :
Dari Mana kita Mendapat Ide ?
1)      Dari Kamar Tidur kita membuat usaha untuk produksi seprai dan bed cover, agen seprai dan bed cover, ritel atau toko seprai dan bed cover, ritel baju tidur,
2)      Dari Kamar Mandi kita dapat membuat usaha distributor detergen dan pembersih kamar, distributor sabun lulur dan peralatan mandi, dan salon.
3)      Dari Lemari Pakaian yaitu Butik, Penjahit, Distributor Busana Muslim, Produksi Jilbab, Dealer dan Distributor Jilbab, Ritel Aksesori, Penjualan Parfum/Minyak Wangi, MLM Produk Kecantikan, Kerajinan Aksesori, dan Kerajinan Tas Bermotif Foto.
4)      Dari Dapur yaitu Toko sembako, Toko Bahan Peralatan Pembuat Kue, toki Perabot rumah tangga, Toko Kue, Coklat mini Aneka Bentuk, Katering, Kedai Makanan dan Minuman, Kafe, Kursus Memasak dan Membuat Kue, Produksi Susu Kedelai, Produksi Jus Tanpa Pengawet, Penyedia Tenaga Kerja.
5)      Dari Kamar Anak yaitu Desainer Kamar Anak, Pelatihan dan penyedia tenaga kerja baby sister, Butik Perlengkapa bayi,Toko Mainan anak, Toko Kado, Aksesori untuk anak, Jasa Pneitipan Anak, Kelompok Bemain dan TKK.
6)      Dari Rak Buku yaitu Toko buku, toko ATK, Agen Koran dan Majalah, Penerjemah, Pelatihan, Taman Bacaan, Rental Buku, Penerbitan, Rental Komputer, Penulisan (Lepas, Buku, Novel, Biografi, Sekenario Ghost writer, Co-writer, editor).
7)      Dari Ruang Tamu dan Keluarga yaitu Desainer Interior, Ritel Bahan Gorden, Rental VCD, Vocer isi ulan dan aksesoris HP, Kerajinan Tangan, Quilting Kain, Paper Quilling, payet, Sulam Pita, Aneka Sulam Benang, Seni Mozaik Keramik, Kreasi Kain Perca, Kreasi Seni dari Clay.
8)      Dari Garasi yaitu Rental Mobil, Bisnis Antar-Jemput, Rental Sepeda Motor, Cuci Motor dan Mobil, Bengkel Motor, Penjualan Alsesoris dan Spare Part sepeda motor, Penjualan Sepeda, Tambal dan Pompa ban.
9)      Dari Halaman Rumah yaitu Budidaya Tanaman Hias, Penjualan Tanaman Hias, Distributor Sayuran Organik, Toko Peralatan Pertamanan, Rental Tanaman Hias, Pembuatan dan Penjualan Pupuk Kompos.
10)  Dari Ruang Kerja yaitu Percetakan, Penjualan Benda-benda Promosi, Penyedia Jas Pengantar, Toko Online, Web Desainer dan Pembuatan Web.

Ide-ide bisnis ini juga telah dijelaskan oleh penulis cara-cara menjalankannya dan rincian biaya yang harus dikeluarkan dalam menjalankan bisnis rumahaan ini. Menurut saya ide-ide bisnis ini sangat menjanjikan jika seseorang mempunyai tekat dan kemauan untuk menjalankannya ditambah lagi bila mempunyai skill didalam menjalankannya.

Pada BAB 3 penulis  juga penulis juga menjelaskan kepada pembaca sebelum menjalankan bisnisnya terlebih dahulu kita harus tau dan membuat Perencanaan Bisnis agar bisnis yang kita kerjakan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Pertama kita harus tahu gambaran singkat mengenai usaha contohnya nama usaha kita, jenis usaha, tujuan usaha, penjelasan/uraian singkat bisnis yang akan dijalankan, kapan dimulai?, dan rencana pengembangan.
Kedua kita harus tahu perencanaan keuangan yaitu saat memulai usaha kita harus tahu besarnya modal awal, cara memperoleh modal, pengembalian modal jika meminjam, alokasi permodalah, penambahan modal dan bila usaha mulai berjalan kita juga harus menyusun dan mencatat besarnya dana operasional, pencatatan pengeluaran dan pemasukan, perkiraan laba rugi, biaya pemasaran dan promosi, perkiraan break even point, standar gaji, bonus, asuransi dll.
Ketiga kita harus tahu bagaimana mengelola usaha yaitu apakah kita mampu menjalankan usaha sendiri? Jika sendiri biaya operasional akan lebih sediki, apakah orang lain membantu enjalankan usaha? Jika iya,, kita harus menyediakan gaji untuk orang yang membantu usaha kita, dan kita juga harus mampu mengtur waktu kerja/mengurus usaha.
Keempat kita harus tahu rencana pemasaran yaitu siapa terget pasar usaha kita?, rencana promosi dan memasarkan, bagaimana harga jual produk kita?, dan mengetahui pesaing. Itu semua agar usaha yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar.
Setelah kita rencanakan dan mencari informasi tentang usaha maka yang paling penting lakukan dan jalankan apa yang telah kita rencanakan.

Pada BAB 4 penulis juga memberi ide cara Menjalankan Usaha bisnis yang kita akan lakukan yaitu kita harus membangung kepercayaan pada diri kita  bahawa usaha yang akan kita jalankan kedepannya akan berhasil. Selain itu dalam membangun usaha penulis memberi nasehat agar kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri kita yaitu sebagai berikut :
Mengapa ?
Mengapa kita ingin memulai usaha dari rumah? Apa hanya sekedar iseng atau mengisih waktu luang dan karena ingin bersungguh-sungguh menjalankan usahanya, jika memanb benar-benar ingin melakukannya dengan serius maka lakukanlah. Namun jika hanya sekedar iseng atau mengisi waktu luang sebaiknya berhenti saja di sini. Jangan dilanjutkan. Karena pertanyaan ‘mengapa’ ini agar untuk memperjelas tujuan.
Siap?
Siapa yang akan menjalankan usaha? Dengan siapa berpartner? Siapa terget pasar? Karena pertanyaan ‘siapa’ akan membantu kita dalam melangkah lebih jauh lagi dalam menjalankan usaha dan menetapkan tujuan.
Kapan?
Kapan memulai, kata yang harus segera Kita jawab, karena waktu yang tepat untuk menjalankan usaha adalah saat itu juga, saat semangat masih menggebu-gebu dan saat ide masih lekat pada ingatan.
Apa?
Pertanyaan ini kita tujukan pada diri kita sendiri, yaitu apa usaha yang kita pilih? Apa strategi pemasaran yang digunakan? Apa yang terjadi jika tidak melakukannya?
Bagaimana?
Bagaimana kita memulainya? Bagaimana melakukannya? Bagaimana membagi waktu?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ‘bagaimana’ yaitu dengan :
Minta Dukungan dan Doa Restu Keluarga, Mulai dengan Rasa Cinta, Atur Ruangan Kerja (meningkatkan disiplin, menghindari ganggua dari anggota keluarga, lebih fokus dan konsentrasi dalam menjalankan usaha, terlihat lebih profesional), Fokus pada Rencana Awal, Hubungi Partner yang Akan Diajak, Persiapkan Segala Sesuatunya, Jalankan Semua Rencana, Atasi Stres dan Lelah, Manfaatkan Teknologi, Berbagilah, Evaluasi (lakukan pengecekan, koreksi dan perbaikan, semua harus terukur dan terarah).

Pada BAB 5 penulis juga menjelaskan cara Memasarkan Produk karena kunci sukses dalam usaha yang kita rintis adalah pemasaran. Betapapun bagusnya sebuah produk, jika tidak bisa memasarkan maka tidak akan membuahkan hasil sesuai yang diharapka.
Maka yang pertama Buatlah Perencanaan Pemasaran, seperti pepatah tua dari Anglo Saxon: “Jika tidak tahu ke mana hendak pergi, maka Anda tak ada di sana.” Rencana pemasaran sebaiknya kita buat bertahap, misalnya enam bulan, satu tahun hingga lima tahun ke depan. Tentunya dengan peninjauan yang disesuaikan dengan perkembangan usaha.
Buat Data Calon Pembeli,  buatlah daftar data calon pembeli agar memudahkan kita. Data ini bisa berupa nama, alamat, jenis kelamin, dan nomor telephonnya. Untuk membantu identifakasi calon pembeli yang tepat buat daftar dan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut: Siapa calon pembeli potensial?, siapa yang mampu membeli produk kita?, Siapa yang tertarik dan membutuhkan produk kita?, siapa yang bisa dipengaruhi agar membeli produk kita?, mengapa mereka ingin membeli? Apakah karena membutuhkan atau terpengaruh oleh orang lain?
Dari data yang sudah kita buat, pilah-pilah kembali mana yang menurut kita paling potensial dan memiliki kebutuhan tinggi terhadap produk kita.
Kelompokan Data calon Pembeli, karena masing-masing konsumen memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda-beda. Maka kita harus mengelompokannya dengan tingakat kebutuhan konsumen yaitu ada yang tingkat kebutuhan tinggi, sedang dan ada yang rendah. Maka sudah selayaknya kita menjaga pembeli yang daya belinya tinggi supaya tetap loyal terhadap produk kita.
Tim Pemasaran, penting karena menentukan siapa yang akan memasarkan produk kita, jumlah tim pemasaran ini menentukan pula seberapa banyak terget penjualan dan juga biaya yang kita perlukan untuk memasarkan produk.
Perhatikan Produk Kita, kita harus mengetahui secara detail tentang produk kita agar tau keunggulan dan kelemahannya, dan sebaiknya juga kita harus memperhatikan produk-produk sejenis milik pesaing yaitu dengan cara melakukan survei terhadap produk pesaing.
Agar produk kita mampu bersaing dengan produk lain, misalnya: menggabungkan suatu produk dengan produk yang lain sebagai daya tarik, membuat kemasan lebih menarik, ukuran lebih besar, harga lebih murah, kualitas lebih baik, mudah dibersihkan, bisa didaaur ulang dan tidak merusak lingkungan, hemat bahan baku, hasil maksimal, produk mudah dibawa, meningkatkan pelayanan, dan menambahkan aksesori tertentul
Perhatikan Harga Jual, sebelum menjual kepasaran kita harus mensurvei harga jual produk sejenis agar mampu bersain.
Tentukan Media Pemasaran,  yaitu dengan kartu nama, papan nama, email, website, jaringan blogger, pesan singkat melalui media chat, sms, komunikasi telepoh, stiker atau brosur, selembaran, halaman advertensi, seminar, pemberian hadiah langsung, hadiah pada peristiwa tertentu, undian berhadiah, diskon tertentu, pameran, pemberian contoh produk gratis, spanduk dan umbul-umbul, artikel dimedia cetak, iklan radio, acara sosial, iklan media cetak, poster, katalg produk, televisi.
Kedua Jalankan Sesuai Rencana, penulis menjelaskan jika kita menjalankan sesuai rencana maka itu akan mempermudah usaha sebagai acuan kita melangkah dan memasarkan produk kita.
Ketiga Terukur dan Terkontrol, pemasaran harus terukur dan terkontrol agar kita dapat melihat seberapa efektif dan efisien apa yang telah kita lakukan.
Keempat Lakukan Spiritual Marketing, karena akan melibatkan sisi spiritual kita, yaitu libatkan Tuhan dalam menjalahkan usaha dan memasarkan produk kta. Apapun keyakinan kita, percayalah bahwa Tuhan yang menggerakkan hati seseorang untuk membeli produk kita.

BAB 6 Profil yang Berbisnis dari Rumahan.
Ines Handayani, Ritel Busana Muslim. Pipet Senja, dari tempat Tidur pun Bisa Berkarya. Nia Febriana, Suvenir dan Handicraft. Doris Nasution, Bisnis Online dari Rumah. Diana Andayani, Membangun bisnis Barcode dari Ruang Kamar. Dwiraina Maharsi, dari Sudut Daput pun bisa Jadi Uang.

Pendapat tentang buku ini:
“menurut saya buku 101 Ide Bisnis tanpa Kantor ini banyak memberi wawasan tentang jenis usaha maupun cara melakukan usaha tersebut secara terperinci sehingga yang akan melakukan usaha akan lebih mudah dalam menjalankanya.”


194 Halaman

1 komentar: