Mencari
Peluang dari Sudut Ruang Rumah Anda
Penulis
: Sulistyawati N
Sesuai dengan judul buku nya yaitu 101
Ide Bisnis tanpa Kantor, buku ini meceritakan dan memberi penjelasan yang lebih
luas tentang bisnis rumahan yang bisa dilakukan
oleh Ibu Rumah Tangga, Ayah, Mahasiswa/i, dan bahkan Karyawan sekalipun
dapat melakukan bisnis ini sesuai dengan skill dan kemampuan yang dimilikinya.
Buku ini juga terdapat 6 (enam) bab yaitu BAB 1 Rumahku Kantorku, BAB 2
Menemukan Ide Bisnis dari dalam rumah dan Sekitarnya, BAB 3 Membuat Perecanaan
Bisnis, BAB 4 Menjalankan Usaha, BAB 5 Memasarkan Produk, dan BAB 6 Profil
Bunda yang Berbisnis dari Rumah.
Setiap
BAB menjelaskan hal-hal yang sangat menarik dan mudah dipahami sehingga para
pembaca khususnya saya merasa sangat termotivasi untuk menjalankan ide-ide
bisnis yang telah dijelaskan dalam buku tersebut.
Seperti
halnya yang dijelaskan penulis pada BAB 2 banyak ide-ide bisnis yang terdapat
pada daerah sekitar rumah kita yang bisa kita manfaatkan sebagai bisnis rumahan
seperti :
Dari
Mana kita Mendapat Ide ?
1)
Dari
Kamar Tidur kita membuat usaha untuk produksi seprai dan bed cover, agen
seprai dan bed cover, ritel atau toko seprai dan bed cover, ritel baju tidur,
2)
Dari
Kamar Mandi kita dapat membuat usaha distributor
detergen dan pembersih kamar, distributor sabun lulur dan peralatan mandi, dan
salon.
3)
Dari
Lemari Pakaian yaitu Butik, Penjahit, Distributor
Busana Muslim, Produksi Jilbab, Dealer dan Distributor Jilbab, Ritel Aksesori,
Penjualan Parfum/Minyak Wangi, MLM Produk Kecantikan, Kerajinan Aksesori, dan
Kerajinan Tas Bermotif Foto.
4)
Dari
Dapur yaitu Toko sembako, Toko Bahan Peralatan Pembuat
Kue, toki Perabot rumah tangga, Toko Kue, Coklat mini Aneka Bentuk, Katering,
Kedai Makanan dan Minuman, Kafe, Kursus Memasak dan Membuat Kue, Produksi Susu
Kedelai, Produksi Jus Tanpa Pengawet, Penyedia Tenaga Kerja.
5)
Dari
Kamar Anak yaitu Desainer Kamar Anak, Pelatihan dan
penyedia tenaga kerja baby sister, Butik Perlengkapa bayi,Toko Mainan anak,
Toko Kado, Aksesori untuk anak, Jasa Pneitipan Anak, Kelompok Bemain dan TKK.
6)
Dari
Rak Buku yaitu Toko buku, toko ATK, Agen Koran dan Majalah,
Penerjemah, Pelatihan, Taman Bacaan, Rental Buku, Penerbitan, Rental Komputer,
Penulisan (Lepas, Buku, Novel, Biografi, Sekenario Ghost writer, Co-writer,
editor).
7)
Dari
Ruang Tamu dan Keluarga yaitu Desainer Interior, Ritel
Bahan Gorden, Rental VCD, Vocer isi ulan dan aksesoris HP, Kerajinan Tangan,
Quilting Kain, Paper Quilling, payet, Sulam Pita, Aneka Sulam Benang, Seni
Mozaik Keramik, Kreasi Kain Perca, Kreasi Seni dari Clay.
8)
Dari
Garasi yaitu Rental Mobil, Bisnis Antar-Jemput, Rental
Sepeda Motor, Cuci Motor dan Mobil, Bengkel Motor, Penjualan Alsesoris dan
Spare Part sepeda motor, Penjualan Sepeda, Tambal dan Pompa ban.
9)
Dari
Halaman Rumah yaitu Budidaya Tanaman Hias, Penjualan
Tanaman Hias, Distributor Sayuran Organik, Toko Peralatan Pertamanan, Rental
Tanaman Hias, Pembuatan dan Penjualan Pupuk Kompos.
10) Dari Ruang Kerja yaitu
Percetakan, Penjualan Benda-benda Promosi, Penyedia Jas Pengantar, Toko Online,
Web Desainer dan Pembuatan Web.
Ide-ide
bisnis ini juga telah dijelaskan oleh penulis cara-cara menjalankannya dan
rincian biaya yang harus dikeluarkan dalam menjalankan bisnis rumahaan ini.
Menurut saya ide-ide bisnis ini sangat menjanjikan jika seseorang mempunyai
tekat dan kemauan untuk menjalankannya ditambah lagi bila mempunyai skill
didalam menjalankannya.
Pada BAB 3
penulis juga penulis juga menjelaskan
kepada pembaca sebelum menjalankan bisnisnya terlebih dahulu kita harus tau dan
membuat Perencanaan Bisnis agar
bisnis yang kita kerjakan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Pertama
kita harus tahu gambaran singkat mengenai usaha contohnya nama usaha kita,
jenis usaha, tujuan usaha, penjelasan/uraian singkat bisnis yang akan
dijalankan, kapan dimulai?, dan rencana pengembangan.
Kedua
kita harus tahu perencanaan keuangan yaitu saat memulai usaha kita harus tahu
besarnya modal awal, cara memperoleh modal, pengembalian modal jika meminjam,
alokasi permodalah, penambahan modal dan bila usaha mulai berjalan kita juga
harus menyusun dan mencatat besarnya dana operasional, pencatatan pengeluaran
dan pemasukan, perkiraan laba rugi, biaya pemasaran dan promosi, perkiraan
break even point, standar gaji, bonus, asuransi dll.
Ketiga
kita harus tahu bagaimana mengelola usaha yaitu apakah kita mampu menjalankan
usaha sendiri? Jika sendiri biaya operasional akan lebih sediki, apakah orang
lain membantu enjalankan usaha? Jika iya,, kita harus menyediakan gaji untuk
orang yang membantu usaha kita, dan kita juga harus mampu mengtur waktu
kerja/mengurus usaha.
Keempat
kita harus tahu rencana pemasaran yaitu siapa terget pasar usaha kita?, rencana
promosi dan memasarkan, bagaimana harga jual produk kita?, dan mengetahui
pesaing. Itu semua agar usaha yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar.
Setelah
kita rencanakan dan mencari informasi tentang usaha maka yang paling penting
lakukan dan jalankan apa yang telah kita rencanakan.
Pada BAB 4
penulis juga memberi ide cara Menjalankan
Usaha bisnis yang kita akan lakukan yaitu kita harus membangung kepercayaan
pada diri kita bahawa usaha yang akan
kita jalankan kedepannya akan berhasil. Selain itu dalam membangun usaha
penulis memberi nasehat agar kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri
kita yaitu sebagai berikut :
Mengapa ?
Mengapa
kita ingin memulai usaha dari rumah? Apa hanya sekedar iseng atau mengisih
waktu luang dan karena ingin bersungguh-sungguh menjalankan usahanya, jika
memanb benar-benar ingin melakukannya dengan serius maka lakukanlah. Namun jika
hanya sekedar iseng atau mengisi waktu luang sebaiknya berhenti saja di sini.
Jangan dilanjutkan. Karena pertanyaan ‘mengapa’ ini agar untuk memperjelas
tujuan.
Siap?
Siapa
yang akan menjalankan usaha? Dengan siapa berpartner? Siapa terget pasar?
Karena pertanyaan ‘siapa’ akan membantu kita dalam melangkah lebih jauh lagi
dalam menjalankan usaha dan menetapkan tujuan.
Kapan?
Kapan
memulai, kata yang harus segera Kita jawab, karena waktu yang tepat untuk
menjalankan usaha adalah saat itu juga, saat semangat masih menggebu-gebu dan
saat ide masih lekat pada ingatan.
Apa?
Pertanyaan
ini kita tujukan pada diri kita sendiri, yaitu apa usaha yang kita pilih? Apa
strategi pemasaran yang digunakan? Apa yang terjadi jika tidak melakukannya?
Bagaimana?
Bagaimana
kita memulainya? Bagaimana melakukannya? Bagaimana membagi waktu?
Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan ‘bagaimana’ yaitu dengan :
Minta
Dukungan dan Doa Restu Keluarga, Mulai dengan Rasa Cinta, Atur Ruangan Kerja
(meningkatkan disiplin, menghindari ganggua dari anggota keluarga, lebih fokus
dan konsentrasi dalam menjalankan usaha, terlihat lebih profesional), Fokus
pada Rencana Awal, Hubungi Partner yang Akan Diajak, Persiapkan Segala
Sesuatunya, Jalankan Semua Rencana, Atasi Stres dan Lelah, Manfaatkan
Teknologi, Berbagilah, Evaluasi (lakukan pengecekan, koreksi dan perbaikan,
semua harus terukur dan terarah).
Pada BAB 5 penulis
juga menjelaskan cara Memasarkan Produk karena
kunci sukses dalam usaha yang kita rintis adalah pemasaran. Betapapun bagusnya
sebuah produk, jika tidak bisa memasarkan maka tidak akan membuahkan hasil
sesuai yang diharapka.
Maka yang pertama Buatlah
Perencanaan Pemasaran, seperti pepatah tua dari Anglo
Saxon: “Jika tidak tahu ke mana hendak
pergi, maka Anda tak ada di sana.” Rencana pemasaran sebaiknya kita buat
bertahap, misalnya enam bulan, satu tahun hingga lima tahun ke depan. Tentunya
dengan peninjauan yang disesuaikan dengan perkembangan usaha.
Buat
Data Calon Pembeli,
buatlah daftar data calon pembeli agar memudahkan kita. Data ini bisa
berupa nama, alamat, jenis kelamin, dan nomor telephonnya. Untuk membantu
identifakasi calon pembeli yang tepat buat daftar dan jawaban dari beberapa
pertanyaan berikut: Siapa calon pembeli potensial?, siapa yang mampu membeli
produk kita?, Siapa yang tertarik dan membutuhkan produk kita?, siapa yang bisa
dipengaruhi agar membeli produk kita?, mengapa mereka ingin membeli? Apakah
karena membutuhkan atau terpengaruh oleh orang lain?
Dari
data yang sudah kita buat, pilah-pilah kembali mana yang menurut kita paling
potensial dan memiliki kebutuhan tinggi terhadap produk kita.
Kelompokan
Data calon Pembeli, karena masing-masing konsumen
memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda-beda. Maka kita harus
mengelompokannya dengan tingakat kebutuhan konsumen yaitu ada yang tingkat
kebutuhan tinggi, sedang dan ada yang rendah. Maka sudah selayaknya kita
menjaga pembeli yang daya belinya tinggi supaya tetap loyal terhadap produk
kita.
Tim
Pemasaran, penting karena menentukan siapa yang
akan memasarkan produk kita, jumlah tim pemasaran ini menentukan pula seberapa
banyak terget penjualan dan juga biaya yang kita perlukan untuk memasarkan
produk.
Perhatikan
Produk Kita, kita harus mengetahui secara detail
tentang produk kita agar tau keunggulan dan kelemahannya, dan sebaiknya juga
kita harus memperhatikan produk-produk sejenis milik pesaing yaitu dengan cara
melakukan survei terhadap produk pesaing.
Agar
produk kita mampu bersaing dengan produk lain, misalnya: menggabungkan suatu
produk dengan produk yang lain sebagai daya tarik, membuat kemasan lebih
menarik, ukuran lebih besar, harga lebih murah, kualitas lebih baik, mudah
dibersihkan, bisa didaaur ulang dan tidak merusak lingkungan, hemat bahan baku,
hasil maksimal, produk mudah dibawa, meningkatkan pelayanan, dan menambahkan
aksesori tertentul
Perhatikan
Harga Jual, sebelum menjual kepasaran kita harus
mensurvei harga jual produk sejenis agar mampu bersain.
Tentukan
Media Pemasaran,
yaitu dengan kartu nama, papan nama, email, website, jaringan blogger,
pesan singkat melalui media chat, sms, komunikasi telepoh, stiker atau brosur,
selembaran, halaman advertensi, seminar, pemberian hadiah langsung, hadiah pada
peristiwa tertentu, undian berhadiah, diskon tertentu, pameran, pemberian
contoh produk gratis, spanduk dan umbul-umbul, artikel dimedia cetak, iklan
radio, acara sosial, iklan media cetak, poster, katalg produk, televisi.
Kedua Jalankan Sesuai Rencana, penulis
menjelaskan jika kita menjalankan sesuai rencana maka itu akan mempermudah
usaha sebagai acuan kita melangkah dan memasarkan produk kita.
Ketiga Terukur dan Terkontrol,
pemasaran harus terukur dan terkontrol agar kita dapat melihat seberapa efektif
dan efisien apa yang telah kita lakukan.
Keempat Lakukan Spiritual
Marketing, karena akan melibatkan sisi spiritual
kita, yaitu libatkan Tuhan dalam menjalahkan usaha dan memasarkan produk kta.
Apapun keyakinan kita, percayalah bahwa Tuhan yang menggerakkan hati seseorang
untuk membeli produk kita.
BAB 6 Profil yang Berbisnis dari
Rumahan.
Ines
Handayani, Ritel Busana Muslim. Pipet Senja, dari tempat Tidur pun Bisa
Berkarya. Nia Febriana, Suvenir dan Handicraft. Doris Nasution, Bisnis Online
dari Rumah. Diana Andayani, Membangun bisnis Barcode dari Ruang Kamar. Dwiraina
Maharsi, dari Sudut Daput pun bisa Jadi Uang.
Pendapat
tentang buku ini:
“menurut
saya buku 101 Ide Bisnis tanpa Kantor ini
banyak memberi wawasan tentang jenis usaha maupun cara melakukan usaha tersebut
secara terperinci sehingga yang akan melakukan usaha akan lebih mudah dalam
menjalankanya.”
194
Halaman
ini mantap kawan
BalasHapus